بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
Pendahuluan
Pendidikan dalam Islam tidak sekadar menanamkan pengetahuan, tetapi menumbuhkan iman, akhlak, dan amal saleh. Al-Qur’an menggambarkan doa orang beriman:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan kami sebagai penyejuk mata (qurratu a’yun), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Furqan: 74).
Ayat di atas menunjukkan bahwa hasil pendidikan yang sejati adalah lahirnya generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Pendidikan dalam Islam tidak sekadar menanamkan pengetahuan, tetapi menumbuhkan iman, akhlak, dan amal saleh. Al-Qur’an menggambarkan doa orang beriman:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan kami sebagai penyejuk mata (qurratu a’yun), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Furqan: 74).
Ayat di atas menunjukkan bahwa hasil pendidikan yang sejati adalah lahirnya generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Pendidikan Anak Tidak Cukup dengan Pengetahuan Teoritis
- Anak tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang baik dan buruk, tetapi juga bimbingan, teladan, dan konsistensi nilai dari sekolah serta orang tua.
- Tanpa teladan, pengetahuan berhenti pada tataran kognitif, tidak terinternalisasi menjadi akhlak.
Perspektif Psikologi Perkembangan
- Anak masih terbatas dalam membedakan baik dan buruk, terutama dalam menginternalisasi nilai hingga menjadi karakter.
- Oleh karena itu, pendampingan orang tua dan guru sangat penting untuk memperkuat arah perkembangan moral.
Sinergi Sekolah dan Orang Tua
- Tujuan utama kerja sama adalah agar nilai-nilai kebaikan tidak berhenti di ruang kelas, tetapi diwujudkan dalam sikap, kebiasaan, dan akhlak sehari-hari.
- Konsistensi lingkungan pendidikan (rumah dan sekolah) membentuk keutuhan karakter anak.
Teladan Salaf
- Ibn Qayyim menggambarkan anak seperti tanah kosong: jika ditanami kebaikan, ia akan tumbuh baik; jika dibiarkan, ia mudah rusak oleh pengaruh buruk.
- Al-Ghazali menekankan pentingnya pendidikan akhlak sejak dini karena jiwa anak masih murni dan mudah dibentuk.
- Umar bin Khattab menekankan peran orang tua sebagai penanam nilai, bukan sekadar pengawas.
Hasil Pendidikan Sesuai Syariat.
Bagi orang tua, hasil sejati pendidikan adalah:
- Anak beriman dan bertakwa; menjadikan Allah sebagai tujuan hidup.
- Berakhlak mulia; mencerminkan misi utama risalah Nabi ﷺ.
- Mandiri dalam kebaikan; tidak goyah meski tanpa pengawasan.
- Bermanfaat bagi umat; menjadi pribadi yang membawa maslahat.
- Keselamatan dunia dan akhirat; menjadi qurratu a’yun bagi orang tua.
Kesimpulan
Hasil pendidikan sesuai syariat bukan hanya capaian akademik atau keterampilan duniawi, melainkan terbentuknya generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan membawa keberkahan bagi keluarga serta masyarakat. Inilah buah yang dirasakan orang tua: anak yang mendoakan mereka, menjaga kehormatan keluarga, serta menjadi amal jariyah yang tidak terputus.
